arif dengan budaya lokal sederhana di mata masyarakat bijak sebagai guru setia di tengah sahabat penyayang di hati keluarga
Tuesday, November 26, 2013
Ekspresi Cinta di mahligai dunia ayah dan mama
- semoga bersatu kembali di akhirat kelak
dan akhirnya, dua hati itupun menyatu
mengarungi bahtera luas
hingga akhir hayat memisahkan keduanya.....
dan akhirnya, dua hati itupun menyatu
mengarungi bahtera luas
hingga akhir hayat memisahkan keduanya.....
cerita yang terungkap ketika kami dewasa
di rumah Jl Radio No373, Palembang |
lesehan di boulevard yogyakarta-ahad pagi |
ayah selalu mendukung aktivitas mama meski dalam kondisi sakit |
selalu berdua-tatkala menghadiri walimahan |
H.M.Yasmin Burniat dan Hj.Hayati ZA |
Sunday, November 24, 2013
di Penghujung Rindu
rasa yang selalu ia dambakan rindu yang selalu ia abadikan hanya bersatu dalam tulisan.... | . | |||||||||||||||
ungkapan kerinduan seorang anak |
catatan ayah: ntah kapan ayah menuliskannya. kehilangan kasih sayang seorang ibu sangat mempengaruhi sikap ayah terhadap kami anak-anaknya, seolah ayah tidak mau kami merasakan apa yang dialaminya. seluruh kehidupan kami selalu dipenuhi kasih sayang ayah mama. Maha Penyayang Allah, ampunilah dosa kami juga dosa kedua orangtua kami, sayangilah mereka, sebagai mana mereka mendidik kami mengenal Mu, Ya Allah... aamiin... |
satu pagi di sisi jalan kaliurang 1999
yogya, jakal, 1999 |
Ia pun terus melangkah
karena ia tahu tujuan pastinya
tunduk pada kerendahan hati yang tiada punah
menanamkan kasih dan rindu pada yang mencintainya
Ia pun terus melangkah
seolah tahu kapan ia harus menghentikannya
jiwa yang tenang dambaannya
kembali ke haribaan Pemilik, Sang Maha Kuasa.......
dedicated to my mom n dad (alm)
we love you...
Friday, November 8, 2013
DIALOG KERINDUAN 1
Palembang, 20 Juni 2012
07.30
Alhamdulillah, semalam sudah ku peluk dua
rindu yang tak tertahankan
Sudah kucium dua pipi yang kudambakankan
Titik air mata yang bening melunturkan
kerinduan
Sembah sujud ananda yang tak terkirakan
I love you both…
kuketikkan untaian kallimat ini saat tiba di palembang dalam rangka liburan anak sekolah...
sedihnya... baru bisa melepas rindu setahun sekali, saat liburan sekolah.. :-(
dibaca ayah saat aku sudah pulang menuju ke bengkulu... dan dibalas melalui email... yang kupublish di DIALOG KERINDUAN 2
kuketikkan untaian kallimat ini saat tiba di palembang dalam rangka liburan anak sekolah...
sedihnya... baru bisa melepas rindu setahun sekali, saat liburan sekolah.. :-(
dibaca ayah saat aku sudah pulang menuju ke bengkulu... dan dibalas melalui email... yang kupublish di DIALOG KERINDUAN 2
Saturday, October 26, 2013
DIALOG KERINDUAN 3
(sebuah email yang tak pernah sampai....)
betapa kuingin kembali mendapatkan ciumanmu...
betapa kurindu dirimu...
ayah... ayah... ayah...
ku tahu kini rindu itu tinggal harapan
ku tahu kini asa itu hanya sebuah mimpi
tapi kuyakin, satu masa nanti kita akan berkumpul kembali
insyaAllah di yaumil akhir nanti...
ayah...
hanya ini ungkapan rinduku padamu yang tak bertepi....
tanggal 25 Oktober kemarin, kucoba berkirim email... ah... bahkan email ayah pun tidak mau menerima pesan lagi.. :-(
DAN DIALOG PUN MENJADI SEKEDAR MONOLOG.......................
ayah... ayah...
betapa kuingin kembali ke pelukan hangatmu...tanggal 25 Oktober kemarin, kucoba berkirim email... ah... bahkan email ayah pun tidak mau menerima pesan lagi.. :-(
DAN DIALOG PUN MENJADI SEKEDAR MONOLOG.......................
DIALOG KERINDUAN 2
(JAWABAN UNGKAPAN RINDU ANAK DARI SANG AYAH)
jawaban ini kudapat melalui email yang kubuka tanggal 8 Juli 2012
Tersekat nafas didadaku saat kau memelukku, nanda
Beberapa saat itu pandang kalbuku kembali 30 tahun lalu
Bila kupulang kerja kau menanti dibalik pintu
Sembari mengangkat tangan minta gendongku
Duhai………..
73 tahun perjalanan hidupku kini,
Peristiwa itu tak sezarahpun lenyap dari lembaran kalbuku
Kini kau kembali memelukku………rinduku bergelora dalam
kalbuku….
Sepekan kita
berkumpul………terasa bahagia dalam kalbu
Hanya sepekan……….
Wajah sendu dengan uraian air mata didalam innova……..
Sampai saat ini sering menjelma dalam kesendirianku…….
Selamat anakku………..
Semoga kau sukses dalam perantauan
Sukses dalam perjuangan
Sukses dalam mendidik anak bangsa
Ayah ikhlas kita berpisah…….
Meneruskan kiprah perjuangan mama…….
Jadilah srikandi Indonesia…………
Pahlawan sejati………Pahlawan tanpa tanda jasa……
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbingmu
dalam melangkah
Rindu dan do’a ayah
dan mama .
.
Palembang,
06.7.2012 {Jum’at} 20.35
jawaban ini kudapat melalui email yang kubuka tanggal 8 Juli 2012
Wednesday, October 16, 2013
Cerita dari Kelana
Oleh : Keltan
(kelana tandus)
Dulu…….
Terkadang aku
bisa tersenyum ria……..terkadang juga aku bisa menangis sendu,bersama ulasan
katamu penuh nikmat
Lalu kusemai
bibit kasih…….kupupuk pepohonan terakhir…tumbuh
subur mendambakan hati dengan satu kedamaian….
Sayang setelah
berdaun rindang…… mawar merah melati putih yang menghijau subur………kini terkulai
layu……..
Dihantam terik
sang surya tiada kenal ampun..
Dan kini…..
Hujan tiada
damparkab air pada bumi……sedang terik mentari kian membara……
dedaunan hijau
kian gersang bersama deraian tanah kian tandus,
Lalu……….kutadah
tangan kelangit……
dengan hati
bergeletar dipembaringan hampa..bersama isak nafas
tersendat
dibawa maut berlari………kau biarkan ‘kelana’ mengharap curahan hati……
Kemana
mana batas penantian kelana….
Dilangkahkan kaki keujung
jalan……..
dinanti ia diperbatasan
kota……..ditemui
ia disuatu senja……tapi sia sia….
Ah…kasihan….mengapa
ia memutus hidup seria ini……..membunuh pepohonannditerik……
Curahkan kasihmu dilubuk hati…….sebelum langit dan bumi terkatub jadi
satu.
(kelana-sudut
makam pahlawan)
5 November 1967.
…..jika didunia
kita tidak merasakan kedamaian….baiklah….
Semoga diakhirat kita kan damai…….
Madah Kelana
(
kupersembahkan rahasia kepada penyunting syair pujangga)
Kalau sekali
waktu hati ini berkata sendiri akan terungkailah segala rahasia lama dari
sebatang pohon yang tumbuh ditaman pujangga, lahir dari perasaan hati yang sepi
menanti.
Adakah kau tahu
kekasih ? Bahwa syair yang kau dendangkan bersama nyanyian burung di dahan rampak
menyanyi sepi melega hati itu menyayat hati musyafir lalu?
Sebab setelah
lenyap senandung rindumu, burung
burungpun terbang lalu?!
Adakah kau
tahu?
Bahwa air yang
menyiram pohonmu hingga berdaun rimbun tempatmu berlindung dihari terik itu,
akan kering lagi setelah mentari sempat mengecup dan membelainya?
Adakah kau
tahu?
Bahwa batang
yang kuat berakar tempatmu bersandar melihat tamasya yang molek berdandan
menyambut fajar Illahi itu akan memeluk kasihmu sampai senja hari?
Adakah kau
tahu?
Bahwa embun
jatuh bertaburan dipohnmu rindu mengikat pandang musyafir lalu itu, ‘kan
menghapus dahaga dari tenggorokkannya yang tandus?
Adakah kau
tahu?
Bahwa tarian rembulan
nan berlincah atas pohonmu sendu dimalam sepi pertanda kasihnya padamu?
Dan adakah kau
tahu?
Bahwa beringin
tumbuh ditaman indah nan tidak berbuah pula itu akan jadi tempat insan
berlindung dari teriknya mentari?
Kalau sekali
waktu hatimu berkata sendiri bahwa kau tahu itu semua, maka aku akan berkata:
“ tiada dosa
bagi diri yang menerima suatu kedamaian hati dan anugerah yang ikhlas suci…..
Dan
berbahagialah hati tiada dosa demikian…..
(malam
jum’at dinihari 02.05 wib,20 okt-
1967. alone but never lonely- yasbudaya )Sunday, October 13, 2013
Saturday, October 12, 2013
PANTUN MENJELANG UPACARA PERNIKAHAN ADAT SUMSEL- Yas Budaya
*****************************
TATA KRAMA MENJELANG PERNIKAHAN
___________________
binti ___________________
dengan
___________________
bin ___________________
PENYAMBUTAN ROMBONGAN CALON
MEMPELAI PRIA
MC : Assalamu’alaikum
warohmatullahi wa barokaatuh,
Bismillahirrohmaanirrohim,
Alhamdulillahirobbil’alamin,
Assholaatu
wassalaamu’ala Rosulillah,
Wa’alaa aalihi washohbihi ajma’iin.
Hadirin yang kami hormati,
Selamat datang kami ucapkan,
Semoga Allah, melimpahkan rahmat dan keselamatan,
Serta petunjuk dan bimbingan.
Banyak orang dalam rombongan,
Tentulah ada yang dihajatkan,
Kalau ada yang hendak dikatakan,
Kepada ketua rombongan kami persilahkan.
KETUA ROMBONGAN :
Assalamualaikum
wa rahmatullahi wa barokaatuh,
Menumbuk
padi di lesung batu,
Menampi
didulang-dulang,
Kami
datang dari jauh,
Mohon
diterima dengan senang.
TUAN RUMAH :
Wa’alaikumussalaam
wa rohmatullahi wa barokaatuh,
Buah
berembang tumbuh di Kuala,
Dimakan
paksi berkawan-kawan,
Kalau
boleh kami bertanya,
Datang
kemari apa tujuan.
KETUA ROMBONGAN :
1. Samarinda
negeri asal daerah,
Kota palembang
tempat tujuan,
Hajat hati
mencari saudara,
Untuk menjalin
kekeluargaan.
2. Ada
cerita dinegeri kami,
Dibawa dari kota
bari,
Sekuntum mawar
tumbuh bersemi,
Menawan hati
bujang kami.
3. Buluh
Perindu suling sakti,
Suara merdu
menyayat hati,
Rindunya sudah
tak tertanggung lagi,
Demamnya semakin
menjadi-jadi.
4. Suara
merdu si burung kenari,
Burung dara
terbang tinggi,
Karena rindu
kami datang kemari,
Bawa cindera
mata tanda cinta kasih.
5. Memakai
gelang akar bahar,
Untuk penangkal
sakit gigi,
Konon kabar yang
kami dengar,
Keduanya telah
mengikat janji.
6. Naik
sekunar ke pulau Selayar,
Pergi menangkap
ikan tenggiri,
Kalau benar yang
kami dengar,
Kami datang
memenuhi janji.
7. Pulau
Bangka penghasil timah,
Pohon lada hasil
sampingan,
Kalau
cenderamata sudah diterima,
Mohon pula anak
dinikahkan.
8. Pohon
mangga tumbuh digunung,
Tidak sebanyak tanaman salak,
Mohon maaf mohon ampun,
Kalau bicara banyak yang salah.
TUAN RUMAH :
1. Pasar
Sekanak tempat berjualan,
Menjual sapi
sembelihan kurban,
Kalau disimak
dan direnungkan,
Tahulah kami
kehendak dan tujuan.
2. Kuning
emas burung dewata,
Indah bulunya
cahaya berkilauan,
Kami terima
semua cenderamata,
Kalaulah itu
maksud tujuan.
3. Tinggi
batang si pohon bira,
Daunnya lebar
jatuh ketanah,
Rombongan datang
kami gembira,
Dengan gegawaan
cenderamata.
4. Kelapa
tumbuh di ujung dusun,
Airnya diminum
terasa segar,
Cerita tuan kami
dah maklum,
Apa yang
didengar adalah benar.
5. Anak
saudagar pergi berburu,
Kadal melompat
ke lubang batu,
Kami mendengar
rasa terharu,
Bakal mendapat
anak menantu.
6. Itik
serati berenang di kali,
Asyik makan daun
keladi,
Puteri kami
memang mengikat janji,
Dengan putra
Bapak yang baik budi.
7. Menangkap
kuda di tengah padang,
Badak bercula sukar
didapat,
Lengkap sudah
segala gegawaan,
Sempurna pula,
syarat beradat.
8. Anak
tekukur si burung balam,
Kena pikat putra
Bangsawan,
Sudah cukup
panjangnya kalam,
Tiba saatnya
anak dinikahkan.
9. Kalau
desa menjadi kota,
Tanda dunia
mulai tua,
Kalau ada yang salah kata,
Mohon maaf
setulus-tulusnya.
Wassalamu’alaikum
wa rohmatullahi wa barokaatuh.
MC : Hadirin yang
terhormat,
Gayung telah bersambut,
Kata bulat telah mufakat,
Terkabul pula semua hajat.
Dengan mengucap : “Bismillahirrohmaanirrohiim”,
Acara akad nikah,
___________________
binti ___________________
dengan
___________________
bin ___________________
segera
kita laksanakan.
Kepada para
hadirin, para undangan, dan rombongan calon besan, kami silahkan masuk ke ruang
upacara pernikahan.
***********************************************
Plg, 22022004
Yas Budaya.
Subscribe to:
Posts (Atom)