(
kupersembahkan rahasia kepada penyunting syair pujangga)
Kalau sekali
waktu hati ini berkata sendiri akan terungkailah segala rahasia lama dari
sebatang pohon yang tumbuh ditaman pujangga, lahir dari perasaan hati yang sepi
menanti.
Adakah kau tahu
kekasih ? Bahwa syair yang kau dendangkan bersama nyanyian burung di dahan rampak
menyanyi sepi melega hati itu menyayat hati musyafir lalu?
Sebab setelah
lenyap senandung rindumu, burung
burungpun terbang lalu?!
Adakah kau
tahu?
Bahwa air yang
menyiram pohonmu hingga berdaun rimbun tempatmu berlindung dihari terik itu,
akan kering lagi setelah mentari sempat mengecup dan membelainya?
Adakah kau
tahu?
Bahwa batang
yang kuat berakar tempatmu bersandar melihat tamasya yang molek berdandan
menyambut fajar Illahi itu akan memeluk kasihmu sampai senja hari?
Adakah kau
tahu?
Bahwa embun
jatuh bertaburan dipohnmu rindu mengikat pandang musyafir lalu itu, ‘kan
menghapus dahaga dari tenggorokkannya yang tandus?
Adakah kau
tahu?
Bahwa tarian rembulan
nan berlincah atas pohonmu sendu dimalam sepi pertanda kasihnya padamu?
Dan adakah kau
tahu?
Bahwa beringin
tumbuh ditaman indah nan tidak berbuah pula itu akan jadi tempat insan
berlindung dari teriknya mentari?
Kalau sekali
waktu hatimu berkata sendiri bahwa kau tahu itu semua, maka aku akan berkata:
“ tiada dosa
bagi diri yang menerima suatu kedamaian hati dan anugerah yang ikhlas suci…..
Dan
berbahagialah hati tiada dosa demikian…..
(malam
jum’at dinihari 02.05 wib,20 okt-
1967. alone but never lonely- yasbudaya )
No comments:
Post a Comment